Halaman

Rabu, 22 Mei 2013

Batu Gantung



I. ANALISIS SINOPSIS

Di sebuah desa terpencil di pinggiran danau sumatra utara, hiduplah sepasang suami istri dengan anak perempuannya yang cantik jelita bernama seruni.selain rupawan, seruni juga sangat rajin membantu orang tuanya bekerja diladang dan setiap hari mereka selalu bekerja diladang yang berada di tepi danau toba.
pada suatu hari seruni pergi ke ladang seorang diri karena kedua orang tuanya ada keperluan di desa tetangga. Seruni hanya ditinggali dengan seekor anjing kesayangannya bernama si Toki.
sesampainya di ladang, Seruni tidak bekerja tetapi ia hanya duduk merenung sambil memandangi indahnya alam Danau Toba.
Seruni memang sedang menghadapi sebuah masalah yang tidak terpecahkannya. Si Toki ikut duduk di sebelahnya sambil menatap wajah seruni seakan mengetahui apa yang dipikirkan majikannya itu. sekali sekali anjing itu menggonggong untuk mengalihkan perhatiannya, namun dia tetap tidak usik dengan lamunannya.
Memang beberapa hari terakhir wajah Seruni tampak murung. Ia sangat sedih karena akan dinikahi oleh kedua orangtuanya dengan seorang pemuda yang masih saudara sepupunya. Padahal ia telah menjalin sebuah asmara dengan pemuda pilihannya dan telah berjanji akan membina rumah tangga yang bahagia dengannya. Ia sangat bingung. Disatu sisi ia sangat tidak ingin mengecewakan orang tuanya dan disisi lain ia tidak sanggup jika harus berpisah dengan pemuda pujaan hatinya. karna merasa tidak sanggup memikul beban berat itu, ia pun mulai putus asa.


"ya tuhan, hamba sudah tidak sanggup hidup dengan beban ini" keluh Seruni
beberapa saat kemudian Seruni beranjak dari tempat duduknya. Dengan beredar air mata, Ia berjalan perlahan ke arah danau Toba. ternyata ia ingin mengakhiri hidupnya dengan melompat ke tepi Danau Toba yang berujung curam itu.

Sementara si Toki mengikuti majikannya dari belakang sambil menggonggong.
dengan pikiran yang berkecambuk, Seruni berjalan ke arah tebing danau toba tanpa memperhatikan jalan yang dilaluinya. Tanpa diduga,tiba tiba dia terperosok ke dalam lubang batu besar hingga masuk jauh ke dalam lubang. Batu cadas yang besar dan hitam itu membuat suasana didalam lubang itu semakin gelap, ia pun merasa dinding batu cadas itu bergerak merapat hendak menghimpitnya.

"Tolongggg!!! Toloooooooong!!! Tolong aku Toki!" terdengar suara Seruni meminta tolong kepada anjing kesayangannya.

si Toki mengerti majikannya membutuhkan pertolongannya namun ia tidak dapat berbuat apa apa, kecuali hanya menggonggong dari mulut lubang. Beberapa kali seruni berteriak meminta tolong, namun si Toki memang benar-benar tidak mampu menolongnya. akhirnya gadis itu semakin putus asa.


"Ah! lebih baik aku mati saja daripada lama hidup menderita" Pasrah Seruni
dinding batu itu pun bergerak semakin merapat

"parapat! parapat batu! parapat!!!" seru Seruni agar batu itu menghimpit tubuhnya.

sementara si Toki yang mengetahui majikannya terancam bahaya terus menggonggong dimulut lubang. merasa tidak mampu menolong sang majikan, ia pun segera berlari pulang ke rumah untuk meminta bantuan.
sesampainya di rumah majikannya, Si toki segera menghampiri orang tua Seruni yang kebetulan baru nyampai di rumah.

"AUUUGG!!! AUG! AUUUUUGG!!!" si toki pun menggonggong sambil mencakar cakar tanah untuk memberi tahu kepada kedua orang tuanya bahwa seruni berada di dalam keadaan berbahaya.
"Toki, mana Serun?"

"Augg!!!! auggg!!" si Toki terus bergonggong, berlari mondar mandir dan mengajak mereka ke suatu tempat
"pak, sepertinya seruni berada dalam keadaan berbahaya" sahut ibu Seruni
"ibu benar, si Toki mengajak kita untuk mengikutinya" kata ayah seruni

"tapi pak, hari sudah gelap. bagaimana kita kesana?" tanya ibu Seruni

"ibu siapkan obor! aku akan mencari bantuan tetangga" seru sang ayah. tak lama kemudia seluruh tetangga telah lama berkumpul di halaman rumah Seruni sambil membawa obor. Setelah itu mereka mengikuti si Toki ke tempat kejadian. sesampainya mereka di ladang, si Toki langsung menuju ke arah lobang itu. kemudia ia menggonggong sambil mengulurkan mulutnya kedalam lubang ituuntuk memberitahukan kepada seluruh warga bahwa Seruni berada di dasar lubang itu.


kedua orang tua Seruni segera mendekati mulut lubang, alangkah terkejutnya ketika mereka melihat ada lubang batu yang amat besar  di pinggiran ladang mereka. di dalam ladang mereka terdengar sayup-sayup suara seorang wanita "Parapat!! parapat!! parapat batu"

"pak dengar suara itu, itukan suara anak kita" seru ibu seruni panik

"tapi kenapa dia berteriak parapat?" tanya sang ibu

"entahlah bu, sepertinya ada yang tidak beres di dalam sana" jawab sang ayah cemas

pak tani itu vberusaha menerangi lubang itu dengan obornya, namun dasar lubang itu sangat dalam sehingga tidak dapat menerobos cahaya obot.
"Seruni!!! seruni!!!" teriak ayah seruni

"Seruni anakku, ini ayah dan ibumu datang untuk menolongmu" sang ibu ikut berteriak

beberapa kali mereka berteriak tetapi tidak mendapat jawaban dari seruni. hanya terdengar suara Seruni yang sayup-sayup menyuruh batu itu untuk menbghimpit tubuhnya

"parapat!!! parapat!!!"

"Seruni anakku!!!" sekali lagi ibunya berteriak histeris

warga yang hadir di tempat itu berusaha membantu. salah sorang warga mengukurkan seuntas tali namun tali itu tidak tersentuh sama sekali. ayah seruni sangat khawatir dengan keadaan anaknya. ia pun memutuskan untuk menyusul putrinya terjun kedalam lubang batu

"bu, pegang obor ini!" perintah sang ayah

"ayah mau kemana?" tanya sang ibu

"aku mau menyusul seruni kedalam lubang" jawabnya tegas

"jangan ayah, sangat berbahaya" cegah ibu

"benar pak, lubang itu sangat dalam dan gelap" sahut salah seorang warga

akhirnya sang ayah mengurungkan niatnya, tiba tiba terdengar suara gemuruh, bumi bergoyang sangat dahsyat seakan hendak kiamat. lubang batu itu tiba-tiba menutup sendiri tebing tebing di sekitar Danau Toba pun berguguran. Ayah,ibu seruni dan warga pun lari untuk menyelamatkan diri.


beberapa saat setelah gempa itu berhenti, tiba tiba muncul batu besar yang menyerupai tubuh seorang gadis dan seekor anjingseolah-olah menggantung pada dinding tebing di tepi Danau Toba.
maka batu itu pun dinamai Batu Gantung di daerah Parapat (karna Seruni mengatakan Parapat batu!! Parapat)










II. ANALISIS INSTRINSIK

A. TEMA : Keterpurukan
ALASAN: Karena keterpurukan Seruni makanya ia bisa mengalami musibah itu

B. AMANAT : Jika tidak sepihak dengan pendapat orang tua sebaiknya dibicarakan baik baik, jangan langung terpuruk,putus asa
ALASAN : karna hal buruk akan terjadi bila langsung putus asa

C. PENOKOHAN:
- Seruni : Baik, tidak terlalu memaksakan kehendak,tidak terbuka
- Ayah Seruni : egois,penyayang
- Ibu Seruni : baik, tidak terlalu memaksakan kehendak
- Tetangga : baik,mau menolong
- Toki : setia

D. SETTING :
- SETTING TEMPAT : Ladang, lobang,tebing dekat danau toba
-SETTING SUASANA : Sedih,mengharukan

E. ALUR: Maju mundur (campuran)


III. ANALISIS NILAI

a. Nilai Sosial
    - Anak yang mudah putus asa
    - Orang tua yang memaksakan kehendak
b. Nilai Budaya
    - Menghadiri keperluan di desa tetangga
c. Nilai Moral
    - Membantu keluarganya berladang

IV. ANALISIS SOSIAL
* Asal Daerah : Parapat, Sumatra Utara
* Hal Yang Dapat Kita Petik : jujur dan saling terbuka kepada orang tua sebenarnya jauh lebih baik daripada harus memendam hal atau perasaan yang tidak diinginkan


Created By : Princess Rosari

2 komentar:

  1. ini adalah cerita rakyat yang sangat bagus

    BalasHapus
  2. ya benar, ini adalah blog yang sangat bagus. nilainya wajib tinggi inii

    BalasHapus